Thursday, May 3, 2007

R1ng4n + T3n4g4 G3d3 = K3nc4ng

Saat konsumen lihat brosur motor cuma pelototi fitur atau warna, spesifikasi dibaca sambil lalu. Padahal banyak informasi berharga bisa digali. Seperti kombinasi tenaga digabung berat motor (Power to Weight Ratio-PTWR) bisa jadi panduan memilih motor.

Ambil contoh Yamaha Jupiter MX 135LC punya tenaga 11,33 dk/8.500 rpm, terus berat kering (minus pelumas dan bensin) mencapai 104 kg. Jadi 104 dibagi 11,33 didapat 9,17. Maksudnya 1 dk menarik beban 9,17 kg.

Bandingkan dengan Yamaha New RX-King dengan 18,5 dk/9.000 rpm seberat 100 kg, jadi PTWR mencapai 1 dk untuk 5,4 kg. RX-King jauh lebih enteng dan kencang ketimbang MX.

“Semakin gede tenaga motor, kerap diikuti makin liarnya karakter mesin.” Memang, makin kecil beban yang dibawa tiap dk, motor akan enteng dan kencang. Macam motor drag yang suka tampil terondol dan pangkas bobot sambil memperbesar tenaga.

“Memilih motor jangan cuma dari tenaga gede dan bobot enteng, tapi paling utama skill pengendara harus seimbang,”

Nah, pilihan motor yang berjenjang berdasarkan mesin dan kemampuan berkendara setara jadi langkah bijak. Ini demi keselamatan pengendara!

Seperti kecelakaan yang menimpa artis sinetron Adi Firansyah di atas Kawasaki ZX750 bisa jadi pelajaran berharga. Superbike ini punya PWTR 1 tenaga kuda untuk beban 1,6 kg. Benar-benar ‘senjata’ mematikan jika tak ditangani dengan benar. Jadi jangan salah pilih!

Sumber M+ online